Nonton Film Permanent Collection (2020) Streaming Movie Sub Indo
Nonton Permanent Collection Sub Indo – Karakter-karakter ini dengan luar biasa dihidupkan oleh para pemeran Permanent Collection. Penonton seharusnya benar-benar membenci Neil, tetapi James Scott Patterson menghadirkan keaslian dan pesona pada peran tersebut. Jadi, meskipun karakternya brengsek, penonton tidak pernah benar-benar tidak menyukainya. Idzakovich merasa agak pasif pada awalnya, tapi dia menjual karakternya yang bimbang antara mencintai masih hidup dan meratapi betapa sulitnya hidup sekarang akan menjadi sangat baik.
Nivah Black adalah wahyu sebagai Spoon. Dia menawan, konyol, dan getir sekaligus. Di sebuah bar, dia bertemu dengan seorang teman, yang tidak ingin mengambil gambar dan lebih suka menari. Sendok sedang tidak mood, frustrasi dan pergi. Meskipun ini bisa dianggap sebagai suasana hati yang sederhana, Black menjualnya sebagai hal yang tepat untuk dilakukan untuknya.
Dia sama hebatnya mengolok-olok Neil karena terlalu tua dan mengeluh tentang harga pizza (sungguh, saya suka adegan itu) atau dengan tenang menjelaskan bahwa dia marah padanya karena membuat dia takut. Berdasarkan penampilan ini saja, saya berharap Black akan menjadi bintang besar dalam waktu dekat.
Download Film Permanent Collection (2020) Streaming Movie Sub Indo
Nonton Permanent Collection Sub Indo – Namun, ada satu masalah dengan Koleksi Permanen, dan itu adalah struktur ceritanya. Untuk kira-kira separuh film, mungkin sedikit lebih lama, cara cerita dua wanita penting dalam kehidupan Neil, Lizzie dan Spoon, disisipkan memberikan kesan dua garis waktu. Pada satu titik, Neil menghadiahkan Spoon sepasang sepatu kets yang modis dan menyala. Belakangan, penonton melihat sepatu kets itu di rumah sakit bersama Lizzie. Cara fokus sepatu itu dan itu menyiratkan bahwa itu milik Lizzie.
Nah, adegan itu benar-benar dimaksudkan sebagai kilas balik. Namun, tidak semua momen Lizzie adalah kilas balik, karena beberapa terjadi tepat sebelum atau setelah Neil melihat Spoon. Ketidakkonsistenan ini menyebabkan kebingungan tentang kapan adegan tertentu terjadi, yang membuat momen lebih sulit untuk diinvestasikan daripada yang lain. Mengingat akhir film, sejujurnya saya percaya itu bisa, dan seharusnya, diatur seperti sebelum dan sesudah. Bahkan dengan keluhan kecil itu, Permanent Collection masih merupakan drama komedi yang sangat menarik. Para pemeran memakukan peran mereka dengan sempurna, dan skenario Michael Irish menuangkan emosi otentik dalam suasana yang dapat dipercaya dengan humor dan hati.