Nonton Film Murder Death Koreatown (2020) Streaming Movie Sub Indo
Nonton Murder Death Koreatown Sub Indo – Murder Death Koreatown adalah found footage tanpa kredit. Tidak ada nama sutradara, penulis, pemain, atau kru lain. Konon, filmnya disusun berdasarkan kumpulan video yang direkam oleh seorang pria. Pria itu menghilang. Dan di penghujung durasi, siapa pun yang “menemukan” footage tersebut, telah mengeditnya menjadi film ini, dan menolak diungkap identitasnya. Baiklah.
Saya mengerti sineasnya ingin memperkuat kesan realisme. Tapi kita berada di tahun 2020. Sudah 21 tahun berlalu sejak The Blair Witch Project mengguncang lewat gimmick serupa. Horor fenomenal tersebut mempunyai dua sekuel yang tak satu pun menerapkan pendekatan serupa, sebab orang-orang di belakangnya menyadari kalau taktik itu takkan berhasil untuk kedua kali.
Murder Death Koreatown berusaha terlalu keras tampak nyata. Usahanya gagal, apalagi saat filmnya memiliki aktor dengan kemampuan akting tiarap yang jauh dari realistis. Saat dia menangis, saya ingin memberinya pukulan di wajah ketimbang tepukan di pundak sebagai ungkapan belas kasih. Saya ingin dia gagal dalam investigasinya.
Nonton Film Murder Death Koreatown (2020) Streaming Movie Sub Indo
Nonton Murder Death Koreatown Sub Indo – Investigasi terhadap apa? Jadi, protagonis kita (sebut saja “Maman”), yang tinggal bersama kekasihnya (sebut saja “Sri”), mengetahui adanya kasus pembunuhan di dekat apartemen mereka. Kasus itu melibatkan pasutri Korea, di mana sang istri membunuh suaminya. Maman merasakan kejanggalan di kasus tersebut. Bermodalkan kamera handphone, ditambah kemampuan mewawancarai (plus bersosialisasi) yang buruk, ia pun melakukan investigasi, berkeliling komplek guna mencari bukti serta saksi.
Maman ngotot, padahal Sri telah berusaha meyakinkan bahwa tak ada keanehan. Pembunuhan itu mengerikan, mengejutkan, tapi apa yang Maman anggap janggal, sejatinya bisa dijelaskan nalar. Saya setuju. Maman gagal meyakinkan saya agar turut serta menyelidiki, karena sejak awal memang tidak ada yang menarik. Dan perjalanan Maman si detektif kesiangan amat membosankan (setidaknya di paruh pertama). Dia hanya berkeliling, mewawancarai orang-orang yang tak memberi informasi berarti. Repetitif.
Pun entah dalam rangka apa, beberapa kali terselip rekaman-rekaman acak, mulai dari amukan seorang wanita rasis di minimarket, beberapa detik saat Sri berlarian di kamar memakai pakaian dalam, dan lain-lain. Apakah itu usaha untuk menguatkan kesan realistis? Atau sebatas usaha mengulur waktu?