Nonton Film Mendadak Dangdut (2006) Streaming Movie Sub Indo
Nonton Film Mendadak Dangdut 2006 – Karya Rudi Soedjarwo yang berjudul “Mendadak Dangdut” didukung oleh perusahaan mapan seperti SinemArt, namun film ini tampaknya dibuat dengan semangat indie, semangat awal seorang Rudi Soedjarwo ketika merintis karier sebagai pembuat film di kancah perfilman nasional sekembali menimba ilmu di luar negeri. Film ini diselesaikan hanya dalam waktu 7 (tujuh) hari syuting. Selain sebagai sutradara, Rudi juga merangkap menjadi penata fotografi.
(Cara kerja Rudi mengingatkan saya pada pola kerja Emil G Hampp, sutradara yang membuat banyak film seluloid 35mm esek-esek pada masa perfilman nasional mati suri awal hingga pertengahan tahun 1990an. Emil tidak pernah membuat film lebih dari 10 hari syuting. Sutradara film komedi Arizal BA juga terkenal sebagai sutradara kilat yang bisa menyelesaikan sebuah film kurang dari 7 hari syuting. Film-film Warkop DKI rata-rata diselesaikannya dalam 5-6 hari syuting, dengan kamera 35mm. Karya-karya mereka pun sangat laku di pasaran. Selain penguasaan atas selera penonton pada masa film itu dibuat, hanya dengan pola kerja cepat seperti inilah ada jaminan keuntungan bagi para investor.)
Download Film Mendadak Dangdut (2006) Streaming Movie Sub Indo
Nonton Film Mendadak Dangdut 2006 – Ke-indie-an pembuatan “Mendadak Dangdut” disempurnakan dengan keterlibatan banyak murid-murid Rudi yang bisa dibilang baru bersentuhan dengan cara pembuatan film cerita. Akhir tahun 2005, awal tahun 2006, Rudi sempat menjadi bahan pergunjingan filmmaker karena gencarnya iklan pendidikan kilat untuk menjadi filmmaker bersama Rudi Soedjarwo. Dalam iklan tersebut, bentuk kerja praktek yang ditawarkan adalah membuat film bersama seorang Rudi Soedjarwo. Produksi ekspres film “Mendadak Dangdut” ternyata merupakan ujud nyata dari praktek kerja sebagai filmmaker baru yang ditawarkan itu.
“Rata-rata tidak memiliki latarbelakang film sama sekali,” ujar Rudi sebelum pemutaran perdana di 21 Studio EX. “Tanpa mereka film ini tidak akan pernah ada.”
Berbeda dengan film-film sebelumnya, berdasarkan wawancara sang sutradara dengan berbagai media dalam beberapa waktu terakhir ini, film ini tampaknya tidak lagi dibuat dari sudut pandang film sebagai sebuah karya seni. Film di mata Rudi saat ini adalah salah satu bentuk atau sarana komunikasi. Alhasil, agak repot juga untuk mencoba melihat film ini melulu sebagai karya sinematografi yang bertutur.
Selama duduk menonton, saya cukup terhibur dengan alur cerita “Mendadak Dangdut” yang sebenarnya sangat sederhana, atau mungkin terkesan sederhana dan menyederhanakan kompleksitas unsur kehidupan dalam masyarakat, masyarakat kelas bawah dengan masalah ekonomi sebagai problematik hidup yang utama. Akting pemeran Yulia (Kinaryosih), Rizal (Dwi Sasono) ataupun Mamat (Kipli) sangat berhasil. Mereka sangat komunikatif dalam membawakan pesan-pesan yang ingin disampaikan sutradara dan penulis skenario.