Nonton Film Crazy Crying Lady (2012) Streaming Movie Sub Indo
Nonton Film Crazy Crying Lady Sub Indo – Mayoritas film Thailand yang beredar di bioskop Indonesia (sebagian besar lewat jaringan bioskop Blitzmegaplex) tidak pernah mengecewakan saya. Selama ini yang dianggap agak lemah adalah Lulla Man (2011) dan Teenage Love (2012). Nyatanya dua judul tersebut belum mampu menandingi kekurangan film yang berjudul asli Khun Nai Ho ini Padahal Araya merupakan artis cantik bintang Lux di sana yang ketenarannya tak perlu diragukan lagi. Malangnya ia harus terbiasa mengenakan wig di sepanjang film untuk terlihat lucu? Well, i don’t think it works at all.
Sejak kecil impian Ho sederhana, ia ingin mempunyai bayi sebelum mengetahui ibu dan kakak perempuannya tewas dalam kecelakaan mobil. 20 tahun kemudian, Ho masih tinggal bersama ayahnya Kapten Burapha yang terobsesi kembali ke medan pertempuran dan adik lelakinya Nava yang lebih senang berdandan seperti perempuan. Tiba pada satu ketika dimana rahim Ho akan segera berhenti berfungsi menurut diagnosa dokter Doc yang juga teman kecilnya. Ia lantas bertekad mengandung sesegera mungkin dengan bantuan kekasihnya Boyd.
Paras Araya memang cantik dan kemampuannya untuk terus menangis dalam puluhan ekspresi dari awal sampai akhir pantas diacungi jempol. Namun tokoh Ho tetap belum mampu mendapatkan simpati dari penonton meski nasibnya digambarkan malang sedari kecil. Kesedihan yang bertubi-tubi dialaminya malah terasa berlebihan hingga pada satu titik saya nyaris berteriak “CUKUP!”. Sosoknya juga tidak diperlihatkan bekerja atau setidaknya melakukan sesuatu yang berguna selain mengejar cinta lelaki demi desperasi pembuahan rahim? Oh my Godness!
Download Film Crazy Crying Lady (2012) Streaming Movie Sub Indo
Nonton Film Crazy Crying Lady Sub Indo – Di luar Ho, tokoh-tokoh dalam film ini tak kalah mengganggunya. Akom terlihat menggelikan sebagai ayah irrasional karena statusnya sebagai pensiunan militer yang pernah kehilangan rekannya sendiri. Jaroenporn terlihat mengerikan sebagai Nava lengkap dengan implan dada palsu dan kostum semi baletnya yang merusak mata tersebut. Lelucon ala gay/transeksual berulang kali disuguhkan tanpa batasan yang jelas. Satu-satunya yang agak menghibur dari keduanya adalah kemampuan menyamar Kom dan keahlian presentasi Nana dalam video Youtube nya.
Desain produksi memang dibuat memanjakan mata lewat tampilan kostum warna-warni demi memberi penekanan pada penonton bahwa ini adalah komedi slapstick. Sayangnya kinerja sutradara Paungpetch malah kian mengesankan serial televisi dari babak ke babak. Apalagi setting lokasi dalam kota yang demikian terbatas sehingga terbilang gagal menyajikan value yang berarti. Sound efek dari keyboard elektronik semakin memperparah keadaan. Alih-alih lucu memancing tawa, saya malah menganggapnya norak. Nyaris tak ada dialog yang memorable untuk memperkuat konflik yang ada.
Actors: Akom Preedakul, Araya A. Hargate, Jaroenporn Onlamai, Ray MacDonald, Teeradetch Metawarayut