Requiem for a Dream (2000) 8.3765,240
Nonton Film Requiem for a Dream (2000) Streaming Movie Sub Indo
Nonton Requiem for a Dream Sub Indo – Film kedua dari Darren Aronofsky ini mengeksplorasi alam dan dunianya para pecandu narkoba. Menyoroti kehidupan 4 orang pecandu narkoba yang punya kaitan satu sama lain, “Requiem for a Dream” dibagi menjadi 3 fase yaitu saat “summer”, “fall” dan ditutup saat “winter”. Dikisahkan Sara Goldfarb (Ellen Burstyn) adalah wanita yang bisa dibilang sudah menjelang usia lanjut dan tinggal sendiri karena suaminya sudah meninggal dan anaknya, Harry (Jared Leto) sudah tidak tinggal bersama dia.
Sara yang kesehariannya diisi dengan menontin televisi punya obsesi untuk tampil di televisi juga. Sampai dia mendapat telepon yang mengabarkan bahwa dirinya berkesempatan untuk tampil di sebuah game show televisi. Sara yang begitu bersemangat berkeinginan tampil cantik di acara tersebut dengan menggunakan gaun merah kesukaan suaminya saat mereka muda dulu.
Tapi apa daya gaun itu sekarang sudah tidak muat. Dari situlah awal Sara mengkonsumsi pil diet supaya bisa memakai baju tersebut. Sedikit demi sedikit ketergantungan Sara terhadap pil itu mulai bertambah. Sedangkan Harry anaknya kini bukan hanya sekedar pecandu narkoba tapi mulai merambah sebagai penjual bersama temannya Tyrone (Marlon Wayans).
Download Film Requiem for a Dream (2000) Streaming Movie Sub Indo
Nonton Requiem for a Dream Sub Indo – Uang hasil penjualan tersebut akan dia gunakan untuk membuka usaha butik bersama pacarnya, Marion (Jennifer Connelly) yang juga seorang pecandu. Lama kelamaan tingkat kecanduan keempat orang tersebut makin menjadi dan mendatangkan masalah demi masalah yang bisa menghancurkan kehidupan mereka.
“Requiem for a Dream” boleh dibilang masih punya beberapa kesamaan dengan debut film Aronofsky, “Pi” baik dari kisahnya yang mengeksplorasi alam pikiran dan penderitaan manusia, masih ada unsur obat-obatan didalamnya, masih juga ada adegan yang sifatnya hanya ada di pikiran karakternya dan tidak terjadi pada kenyataan, sampai beberapa segi teknis seperti penggunaan short shots yang di film ini makin banyak. Bicara soal penggunaan short shots, hal itu menjadi ciri khas dari film ini yang menunjukkan “fase pergantian” dari sebelum karakternya ngobat menjadi kondisi setelah mereka mengkonsumsi narkoba.
Bisa dibilang adegan tersebut yang menjembatani perubahan situasi yang terjadi. Awalnya hal itu memang unik tapi karena diulang berkali-kali sampai lebih dari 10 kali saya menjadi mulai agak bosa dengan penggunaan teknik tersebut. Sebagai tambahan, Aronofsky juga menggunakan teknik split screen yang mungkin akan lebih diingat digunakan saat adegan expectations/reality dalam “(500) Days of Summer”.